BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Boraks
merupakan Kristal lunak yang mengandung
unsure boron,mudah larut dan berwarna.Boraks merupakan garam natrium
Na2B4O7.10H2O yang banyak digunakan dalam industri non pangan,khusus nya
industry kertas,gelas ,pengawet kayu dan
keramik,gelas pyrrex yang dikenal dibuat
dengan campuran boraks.Boraks juga digunakan
dalam indutri makanan seperti mie
basah,ketupat, bakso,bahkan dalam pembuatan kecap.sedangkan Natrium hidroksida
dan asam boraks masing –masing bersifat antiseptik sehingga banyak digunakan
dalam industry farmasi sebagai ramuan obat misalnya salap,bedak,larutan komplek
dan obat pencuci mata.Penggunaan boraks dalam industri farmasi sudah sangat
dikenal,hal ini dikarena kan banyak boraks dijual dipasaran dengan harga yang
sangat murah.
Mengkonsumsi boraks tidak secara langsung berakibat buruk
bagi kesehatan,namun sedikit demi sedikit dapat terakumulasi dalam tubuh,sepeti
dalam organ hati,otak dan testis boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan
namun juga melalui kulit,boraks yang dikomsumsi dalam jumlah sedikit
dikeluarkan dari tubuh melalui urin dan
tinja,namun sangat sedikit
dikeluarkan melalui
keringat.boraks juga dapat menggangu kerja enzim-enzim dan menggangu alat reproduksi pria.selain itu
efek dari boraks yaitu merangsang saraf,timbul gejala-gejala pusing, menyebabkan
kebodohan/kebingungan, diare, dan muntah –muntah.
Efek
farmakologi dan toksisitas senyawa boron
dalam boraks merupakan bakterisida lemah larutan jenuh tidak membunuh staphylococcus
aureus oleh karena itu toksisitas yang
lemah sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pengawet pangan,walaupun demikian
pemakaian berulang atau absorpsi
berlebihan dapat mengakibatkan toksi( keracunan).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
mengamati dan mempelajari cirri-ciri dari produk makanan dan perikanan yang mengandung boraks
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Boraks(
Na2B407) merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptic
kayu dan pengontrol kecoa, boraks adalah bahan kimia yang sangat efektif jika
digunakan sesuai dengan fungsinya, tetapi sangat berbahaya bila digunakan untuk
bahan makanan yang dapat berakibat sangat fatal untuk jangka panjang seperti
kanker hingga kematian (Svelila 6, 1979)
Daging ikan dapat dibentuk kekuatan
gel dengan melalui tahapa,yakni lunaknya daging ikan yang sudah ditambahkan
garam 2-3% akan merubah protein myofibril menjadi sol.hal ini terjadi
karena adanya reaksi antar protein aktin
dan myiosin membentuk aktinmiosin pada
saat ini lumatan daging ikan akan membentuk pasta dan apabila
dibiarkan beberapa saat setelah
dilakukan pelumutan maka daging akan
dilakukan perlakuan panas pada suhu
500
akan menjadi pemanasan mencapai 600
(Agustin ,2008).
Prinsip pengolahanikan dasarnya
bertujuan melindungi dari pembusukan dan
kerusakan,selain itu juga untuk
memperpanjang daya awet dan mendiversifikasikan produk olahan hasil perikanan,pengalengan merupakan salah
satu bentuk pengolahan dan pengawetan
ikan secara modern yang dikemas secara praktis dalam suatu wadah(Adawyah,2007).
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat
Waktu :10:00 wib- 11:45 wib. Yang bertempatkan di gedung biru
koordinatorat kelautan dan perikanan.
3.2
Alat dan Bahan
No
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Masker
|
Boraks
|
2
|
Labu ukur
|
Kunyit
|
3
|
Pipet tetes
|
Methanol
|
4
|
Gekas kimia
|
AgNO3
|
5
|
Sarung tangan
|
Aquadest
|
3.3
Cara kerja
a. Analisa
kualitatif Natrium tetraborat( boraks)
|
Uji positif dengan kunyit
Dibuatlah larutan kunyit dengan melarutkan serbuk kunyit secukupnya kedalam 20 ml air
yang akan digunakan sebagai indikator ,masukkan lebih kurang 2 ml air kedalam
tabung reaksi dan tambahkan boraks
secukupnya ,kemudian masukkan 1 ml larutan kunyit dan lihat perubahan warna
yang terjadi
Hasil
Uji positif dengan pereaksi kimia
Pada
0,5 ml larutan sampel tambahkan:
Diasam
sulfat pekat dan alcohol atau methanol
pada drupelpat,jika dibakar akan memberikan nyala hijau
Hasil
Di perak nitrat,
akan terjadi endapan putih dari perak
metaborat pada pemanasan terjadi
endapan Ag2O yang berwarna hitam
Hasil
Dibarium klorida jenuh,akan
terjadi endapan putih barium metaborat
Uji sampel
Hasil
|
b.Analisa
kuantitatif Natrium tetraborat (boraks)
Dimasukkan seksama lebih kurang 500 mg
sampel,larutka dalam 50 ml air di tambahkan indikator merah metil,titrasi
dengan HCL 0,1 N.
Hasil
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil pengamatan
No
|
Bahan
|
Setelah
reaksi
|
1
|
Air
Boraks
kunyit
|
Air 2ml + boraks + larutan kunyit
Kuning
kecoklatan
|
2
|
Kunyit
bakso
|
Larutan kunyit + potongan2 bakso
Larutan
berwarna kuning kecoklatan.
|
3
|
Sampel
AgNO3
|
Sampel+ AgNO3
Membentuk
endapan perak.
|
4
|
H2SO4
Alkohol
Boraks
|
H2SO4+ alkohol + boraks
Nyala
warna hijau.
|
5
|
H2SO4
Alkohol
sampel
|
H2SO4+ Akohol + sampel
Mengeluarkan
warna hijau.
|
6
|
Boraks
Metilret
HCL
|
Larutan boraks +metiret
Kuning
kecoklatan
Larutan kuning kecoklatan di titrasi dengan
HCL
Keunguan.
|
4.2 Pembahasan
Adapun dari hasil yang kami peroleh
dari pengamatan analisa Natriium tetraborat (boraks) dalam produk makanan dan
perikanan disini kami menggunakan sampel dari bakso untuk menguji kandungan boraks yang terdapat dalam bakso
tersebut. Bahan yang kami pakai yaitu serbuk
kunyit, methanol ,AgNO3, boraks dan
aquadest disini kami menggunakan empat macam pengujian sampel pertama yang kami
lakukan dengan pengujian uji positif dengan kunyit bahan yang kami gunakan di
pengujian ini yaitu serbuk kunyit ,air(aquadest) dan borak. Apabila suatu sampel yang kita uji mengandung boraks
maka ia akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan jika menggunakan serbuk
kunyit. Pertama kami masukan 2ml air
kedalam tabung reaksi ,kemudian kami tambahkan boraks secukupnya dan terakhir kani tambah larutan kunyit 1 ml
menghasilkan warna kuning kecoklatan, kesimpulannya bahwa bakso yang kami
teliti mengandung boraks, yang kedua kami melakukan uji positif dengan
menggunakan sampel positif, yaitu larutan kunyit + potongan- potongan bakso menghasilkan
warna kecoklatan kesimpulan nya bakso tersebut mengandung boraks. yang ketiga
kami melakukan uji positif dengan
pereaksi kimia yaitu uji dengan menggunakan bakso. sampel + AgNO3 menghasilkan endapan – endapan perak, kesimpulan nya bakso tersebut positif mengandung boraks,
H2SO4 ditambah alkohol dan ditambah boraks kesimpulannya berwarna nyala hijau. kemudian kami melakukan
uji sampel yaitu H2SO4 ditambah
alkohol dan ditambah sampel lalu di
bakar menggunakan bunser hasil nya
mengeluarkan warna nyala warna hijau jadi kesimpulan nya positif
mengandung boraks .
Selanjutnya kami melakukan uji
analisa natrium tetraborat (borak), larutan boraks +metilret 1 tetes berubah warna menjadi kuning kecoklatan kemudian di titrasi dengan HCL sampai berubah
warna menjadi ungu, kesimpulan nya mengandung boraks. Jadi bakso yang kami uji
megandung boraks.
BAB5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Ø Boraks merupakan Kristal lunak yang mengandung
unsure born,mudah larut dan berwarna,boraks merupakan garam natrium
Na2B4O7.10H2O yang banyak digunakan
dalam industri non pangan khusus nya
industry kertas.
Ø Mengkonsumsi
boraks tidak secara langsung berakibat
buruk bagi kesehatan namun sedikit demi sedikit dapat terakumulasi dalam ubuh.
Ø Pada
pengujian uji positif dengan kunyit positif mengandung boraks
Ø Larutan
boraks +metiret 1 tetes berubah warna
menjadi kuning kecoklatan, kemudian dititrasi dengan HCL otomtatif mengandung
boraks.
Ø Sampel+AgNO3
membentuk endapann –endapan perak
Ø H2SO4+
Alkohol +boraks menghasilkan warna nyala hijau
5.2
saran
Ø Kalau
bisa bahan-bahan yang digunakan lebih bagus kualitasnya…karena kebanyakan yang
di teliti tidak bisa berjalan dengan benar karena factor alat-alatnya yang
tidak bagus lagi
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar