“Ilmu Kelautan” Berawal Dari Ekspedisi
Di dunia bagian barat seperti inggris,belanda ,perancis kata “lautan
disebut sebagai ocean yang berasal dari bahasa latin yakni “oceanus” yang berawal dari kata yunani kuno yakni “okeanoe”.
Pada awalnya kata okeanoe adalah kata sebutan untuk laut yang
memisahkan daratan Eurasia dari daratan Afrika,tetapi tidak termasuk
dalam kawasan laut tengah. Dalam cerita rakyat Yunani kuno, okeanoe
dianggap sebagai pengejawantahan dari Dewa Oceanus yang turun kebumi
dari planet Uranus kemudian menikah dengan Dewi Bumi Gaia. Sedangkan di
Indonesia dikenal adanya anggapan rakyat Nusantara zaman Hindu atas
keberadaan dewa laut yang disebut sebagai Baruna.
Gbr. patung Dewa Oceanus
Gbr. Sketsa Dewi Gaia
Kembali kejudul tentang awal “ilmu kelautan”. Ilmu kelautan merupakan
salah satu ilmu pengetahuan yang masih terus berkembang sampai saat ini
sejak dilakukannya ekspedisi laut yang pertama kali. Ekspedisi laut
yang pertama kali yakni dikenal sebagai ekspedisi Chalenger. Ekspedisi
Chalenger merupakan ekspedisi laut yang pertama kali dengan mengelilingi
dunia sejak tahun 1872 – 1876 yang menggunakan kapal layar yang
dilengkapi dengan mesin uap berkapasitas kira-kira 1234 tenaga kuda.
Kegiatan ilimiah yang pertama kali itu dilatarbelakangi adanya teori
yang berlaku pada saat itu, yakni pada teori tersebut dikatakan bahwa “ Tidak mungkin ditemukan adanya bentuk-bentuk kehidupan pada kedalaman lebih dari 600 meter dpl (dari permukaan laut)”.
Bahkan pada saat itu, beberapa abad sebelum era Chalenger, manusia
masih menganggap dunia sebagai bidang datar dan laut masih dianggap
sebuah misteri yang tidak mungkin disebrangi lewat cakrawala. Setelah
adanya anggapan bahwa dunia ternyata bukan sebagai bidang datar,tetapi
berbentuk bulat seperti bola, maka sejak itulah peradaban manusia maju
beberapa langkah. Banyak pelaut bangsa Eropa mengarungi lautan serta
mulai menemukan benua-benua baru sehingga menguasai pasaran
rempah-rempah. Sayangnya hadirnya peradaban baru tersebut dibarengi
dengan era kolonialisme yang bercokol di berbagai wilayah penghasil
rempah-rempah selama berabad-abad, termasuk juga halnya si kawasan
Nusantara. Ketika pada era kolonialisme tersebutlah Chalenger membuat
sejarah baru di bidang ilmu pengetahuan.
Kapal peneliti yang dilengkapi dengan beberapa ruangan laboratorium
tersebut telah berhasil mengukur dan juga mengumpulkan data-data arus,
suhu, salinitas, contoh sedimen dari dasar laut, plankton, serta
mengkoleksi sekitar 4717 spesies baru organisme laut dari berbagai
stasiun pengamatan di seluruh perairan laut di dunia kecuali di Laut
Arktika. Nah,,sejak adanya ekspedisi Chalenger inilah lahir sebuah ilmu
pengetahuan baru, yang banyak diteliti peneliti-peneliti sejak dahulu,
ilmu pengetahuan itu yakni “Ilmu Kelautan”.
Gbr.Sketsa Kapal ekspedisi Chalenger (1872-1876)
Sedikit membahas tentang defenisi Ilmu Kelautan sebagai cabang ilmu
baru yang ada setelah adanya ekspedisi Chalenger ini, “ilmu kelautan
dapat diartikan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari
segala sesuatu ihwal laut baik dari sisi fisika, kimia laut, maupun
biologi laut. Orang yang melakukan studi kelautan bisa disebut sebagai
peneliti laut. Dan jika memakai bahasa saya “seorang mahasiswa
kelautan/peneliti laut boleh jadi dia dikatakan sebagai pelaut, tetapi
seorang pelaut belum tentu boleh dikatakan berstatus sebagai mahasiswa
kelautan/peneliti laut.
Sejak abad ke – 19 ,penelitian-penelitian tentang laut mulai
dilakukan orang dan akan terus berlangsung karena masih banyak misteri
yang belum semuanya dapat terungkap. Beberapa ekspedisi laut yang cukup
dikenal antara lain :
1. Ekspedisi Chalenger , merupakan awal dari kegiatan penelitian
laut yang mengelilingi dunia yang dilakukan dari inggris selama tiga
setengah tahun yang dimulai pada bulan Desember 1872.
2. Ekspedisi Rumpius , ekspedisi Baruna 1 dan Baruna II,
Ekspedisi Snellius yang semuanya pernah berlangsung di perairan
Indonesia. Pada Ekspedisi Snellius tersebut, para peneliti Belanda
bersama dengan peneliti Indonesia melakukan studi di perairan Hindia,
khususnya selatan pulau Jawa.
3. Ekspedisi Atlantis II
4. Ekspedisi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Prancis dan
Amerika pada sekitar tahun 1960-an di sekitar palung Mariana yang
memiliki kedalaman sampai 11.000 meter dpl.
5. Operation Drake Scientific Expedition , mengelilingi dunia
dan singgah di Indonesia menggunakan kapal layar motor EYE OF THE WIND.
Saat singgah di Indonesia para peneliti laut Inggris inipun melakukan
penelitian bersama dengan peneliti Indonesia, pada tahun 1980.
6. Ekspedisi kelautan yang dilakukan tim gabungan dari Prancis
dan Indonesia pada sekitar tahun 1990-an menggunakan kapal motor
CORYNDON di perairan Indonesia.
7. Ekspedisi Kelautan menyebrangi samudra Pasifik dari Indonesia
menggunakan kapal Kayu PHINISI (kapal layar motor) sampai pelabuhan
Vancouver di Canada.
8. Ekspedisi kelautan untuk tapak tilas rute kayu manis yang
pernah diperdagangkan oleh nenek moyang Indonesia pada jaman Hindu/Budha
menggunakan kapal kayu layar NUSANTARA dengan bentuk seperti relief
candi borobudur, dari Indonesia ke Madagaskar yang berangkat pada bulan
Agustus 2003.
Dari beberapa ekspedisi ini bererti dapat disimpulkan bahwa manusia
tidak terlalu memandang lagi bahwa laut merupakan sebagai tempat yang
mengerikan ataupun sebagai tempat buangan ahir sampah dan limbah. Tetapi
untuk negara-negara maju telah lama memanfaatkan laut mereka sebagai
ladang dan sumber kekayaan alam yang tidak ada di temui di daratan.
Ahir kata dari tulisan ini saya ucapkan “ JALESVEVA JAYAMAHE” !!!!
Gbr. Kapal PHINISI NUSANTARA
Gbr. kapal kayu layar NUSANTARA
Gbr. Kapal motor CORYNDON
Kutipan : http://irfanainsteinsilalahi.wordpress.com/2011/03/20/%E2%80%9Cilmu-kelautan%E2%80%9D-berawal-dari-ekspedisi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar