Minggu, 28 April 2013

Sejarah Ilmu kelautan

“Ilmu Kelautan” Berawal Dari Ekspedisi
Di dunia bagian barat seperti inggris,belanda ,perancis kata “lautan disebut sebagai ocean yang berasal dari bahasa latin yakni “oceanus” yang berawal dari kata yunani kuno yakni “okeanoe”. Pada awalnya kata okeanoe adalah kata sebutan untuk laut yang memisahkan daratan Eurasia dari daratan Afrika,tetapi tidak termasuk dalam kawasan laut tengah. Dalam cerita rakyat Yunani kuno, okeanoe dianggap sebagai pengejawantahan dari Dewa Oceanus yang turun kebumi dari planet Uranus kemudian menikah dengan Dewi Bumi Gaia. Sedangkan di Indonesia dikenal adanya anggapan rakyat Nusantara zaman Hindu atas keberadaan dewa laut yang disebut sebagai Baruna.
Gbr. patung Dewa Oceanus
Gbr. Sketsa Dewi Gaia
Kembali kejudul tentang awal “ilmu kelautan”. Ilmu kelautan merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang masih terus berkembang sampai saat ini sejak dilakukannya ekspedisi laut yang pertama kali. Ekspedisi laut yang pertama kali yakni dikenal sebagai ekspedisi Chalenger. Ekspedisi Chalenger merupakan ekspedisi laut yang pertama kali dengan mengelilingi dunia sejak tahun 1872 – 1876 yang menggunakan kapal layar yang dilengkapi dengan mesin uap berkapasitas kira-kira 1234 tenaga kuda. Kegiatan ilimiah yang pertama kali itu dilatarbelakangi adanya teori yang berlaku pada saat itu, yakni pada teori tersebut dikatakan bahwa “ Tidak mungkin ditemukan adanya bentuk-bentuk kehidupan pada kedalaman lebih dari 600 meter dpl (dari permukaan laut)”.
Bahkan pada saat itu, beberapa abad sebelum era Chalenger, manusia masih menganggap dunia sebagai bidang datar dan laut masih dianggap sebuah misteri yang tidak mungkin disebrangi lewat cakrawala. Setelah adanya anggapan bahwa dunia ternyata bukan sebagai bidang datar,tetapi berbentuk bulat seperti bola, maka sejak itulah peradaban manusia maju beberapa langkah. Banyak pelaut bangsa Eropa mengarungi lautan serta mulai menemukan benua-benua baru sehingga menguasai pasaran rempah-rempah. Sayangnya hadirnya peradaban baru tersebut dibarengi dengan era kolonialisme yang bercokol di berbagai wilayah penghasil rempah-rempah selama berabad-abad, termasuk juga halnya si kawasan Nusantara. Ketika pada era kolonialisme tersebutlah Chalenger membuat sejarah baru di bidang ilmu pengetahuan.
Kapal peneliti yang dilengkapi dengan beberapa ruangan laboratorium tersebut telah berhasil mengukur dan juga mengumpulkan data-data arus, suhu, salinitas, contoh sedimen dari dasar laut, plankton, serta mengkoleksi sekitar 4717 spesies baru organisme laut dari berbagai stasiun pengamatan di  seluruh perairan laut di dunia kecuali di Laut Arktika. Nah,,sejak adanya ekspedisi Chalenger inilah lahir sebuah ilmu pengetahuan baru, yang banyak diteliti peneliti-peneliti sejak dahulu, ilmu pengetahuan itu yakni “Ilmu Kelautan”.
Gbr.Sketsa Kapal ekspedisi Chalenger (1872-1876)
Sedikit membahas tentang defenisi Ilmu Kelautan sebagai cabang ilmu baru yang ada setelah adanya ekspedisi Chalenger ini, “ilmu kelautan dapat diartikan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala sesuatu ihwal laut baik dari sisi fisika, kimia laut, maupun biologi laut. Orang yang melakukan studi kelautan bisa disebut sebagai peneliti laut. Dan jika memakai bahasa saya “seorang mahasiswa kelautan/peneliti laut boleh jadi dia dikatakan sebagai pelaut, tetapi seorang pelaut belum tentu boleh dikatakan berstatus sebagai mahasiswa kelautan/peneliti laut.
Sejak abad ke – 19 ,penelitian-penelitian tentang laut mulai dilakukan orang dan akan terus berlangsung karena masih banyak misteri yang belum semuanya dapat terungkap. Beberapa ekspedisi laut yang cukup dikenal antara lain :
1. Ekspedisi Chalenger , merupakan awal dari kegiatan penelitian laut yang mengelilingi dunia yang dilakukan dari inggris selama tiga setengah tahun yang dimulai pada bulan Desember 1872.
2. Ekspedisi Rumpius , ekspedisi Baruna 1 dan Baruna II, Ekspedisi Snellius yang semuanya pernah berlangsung di perairan Indonesia. Pada Ekspedisi Snellius tersebut, para peneliti Belanda bersama dengan peneliti Indonesia melakukan studi di perairan Hindia, khususnya selatan pulau Jawa.
3.  Ekspedisi Atlantis II
4.  Ekspedisi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Prancis dan Amerika pada sekitar tahun 1960-an di sekitar palung Mariana yang memiliki kedalaman sampai 11.000 meter dpl.
5.  Operation Drake Scientific Expedition , mengelilingi dunia dan singgah di Indonesia menggunakan kapal layar motor EYE OF THE WIND. Saat singgah di Indonesia para peneliti laut Inggris inipun melakukan penelitian bersama dengan peneliti Indonesia, pada tahun 1980.
6. Ekspedisi kelautan yang dilakukan tim gabungan dari Prancis dan Indonesia pada sekitar tahun 1990-an menggunakan kapal motor CORYNDON di perairan Indonesia.
7. Ekspedisi Kelautan menyebrangi samudra Pasifik dari Indonesia menggunakan kapal Kayu PHINISI (kapal layar motor) sampai pelabuhan Vancouver di Canada.
8.  Ekspedisi kelautan untuk tapak tilas rute kayu manis yang pernah diperdagangkan oleh nenek moyang Indonesia pada jaman Hindu/Budha menggunakan kapal kayu layar NUSANTARA dengan bentuk seperti relief candi borobudur, dari Indonesia ke Madagaskar yang berangkat pada bulan Agustus 2003.
Dari beberapa ekspedisi ini bererti dapat disimpulkan bahwa manusia tidak terlalu memandang lagi bahwa laut merupakan sebagai tempat yang mengerikan ataupun sebagai tempat buangan ahir sampah dan limbah. Tetapi untuk negara-negara maju telah lama memanfaatkan laut mereka sebagai ladang dan sumber kekayaan alam yang tidak ada di temui di daratan.
Ahir kata dari tulisan ini saya ucapkan “ JALESVEVA JAYAMAHE” !!!!
Gbr. Kapal PHINISI NUSANTARA
Gbr. kapal kayu layar NUSANTARA
Gbr. Kapal motor CORYNDON

Kutipan :  http://irfanainsteinsilalahi.wordpress.com/2011/03/20/%E2%80%9Cilmu-kelautan%E2%80%9D-berawal-dari-ekspedisi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar